KRAKSAAN – Kantor Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Probolinggo, Selasa (16/4) menggelar rapat koordinasi (rakor) pengembangan perpustakaan di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan. Rakor ini dibuka secara resmi oleh Asisten Tata Praja Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Supriadi.
Rakor ini diikuti oleh peserta dari berbagai lembaga pendidikan dan instansi terkait Kasi Kesra Kecamatan serta PPAI Kecamatan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo sebagai mitra kerja Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Probolinggo. Narasumber dalam rakor ini berasal dari Dinas Pendidikan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo.
Rakor ini mengambil tema “Kita Tingkatkan Kualitas SDM Melalui Sinergi Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dengan Stakeholder”. Tema ini tentu mengajak kita bersama untuk selalu mengutamakan kemitraan atau sinergi antara lintas sektoral dan lembaga.
Kepala Kantor Perpusda Kabupaten Probolinggo Syafi’uddin dalam laporannya mengungkapkan rakor ini bertujuan untuk membangun sinergi dan sinkronisasi program serta mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka pencapaian pembangunan pengembangan budaya baca di Kabupaten Probolinggo. Rakor ini diharapkan bermanfaat baik bagi masyarakat maupun bagi peserta yang mengikuti kegiatan ini.
“Paling tidak setelah mengikuti rakor ini bisa memahami pedoman pengelolaan perpustakaan, mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi di perpustakaan sehingga perpustakaan bisa menjadi sumber informasi, mampu mengembangkan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di perpustakaan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana penunjang layanan perpustakaan,” ungkap Syafi’uddin.
Sementara Asisten Tata Praja Supriadi dalam sambutannya mengajak agar rakor ini mampu menjadi momentum yang baik untuk dapat duduk bersama memadukan pemikiran dalam upaya membangun sinergisitas dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah, khususnya akselerasi pencapaian pembangunan pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan di Kabupaten Probolinggo.
“Hidup cerdas tentu hanya dapat dicapai melalui proses pembelajaran melalui pendidikan sebagai pembentukan karakter. Pembelajaran tersebut tidak hanya diperoleh dari pendidikan sekolah, namun yang lebih penting adalah ketika individu tersebut berada dalam aktifitasnya di masyarakat,” ungkap Supriadi.
Menurut Supriadi, diperlukan ketersediaan sumber-sumber informasi atau bahan bacaan yang dapat diakses dengan mudah dan murah sebagai elemen utama dalam mendorong pendidikan sepanjang hayat. Oleh sebab itu, dalam upaya mendukung pendidikan sepanjang hayat ini, posisi perpustakaan menjadi penting dalam menyediakan dan memfasilitasi transformasi ilmu pengetahuan sebagai insfrastruktur informasi yang berbasis masyarakat.
“Tema semacam inilah yang akan kita tawarkan dan kembangkan dalam upaya mewujudkan hidup cerdas melalui variasi layanan perpustakaan yang dapat diakses dan dijangkau oleh masyarakat luas dengan mudah dan murah sampai ke daerah-daerah,” jelas Supriadi.
Dikatakan Supriadi, sinergis dan kemitraan dalam pencapaian program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan perlu juga ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo maupun lembaga teknis daerah lainnya. Prinsip ini perlu dikedepankan mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana dalam pengembangan perpustakaan serta minat baca yang bersumber dari APBD.
“Perpustakaan umum daerah sebagai instansi pembina semua jenis perpustakaan, maka kebijakan strategis yang ditempuh adalah melalui kebijakan stimulan bantuan sarana prasarana perpustakaan dan mobil perpustakaan keliling kepada perpustakaan di lembaga-lembaga pendidikan,” pungkas Supriadi. (wan)
Reporter : Syamsul Akbar
webterkait : probolinggokab.go.id
Rakor ini diikuti oleh peserta dari berbagai lembaga pendidikan dan instansi terkait Kasi Kesra Kecamatan serta PPAI Kecamatan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo sebagai mitra kerja Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Probolinggo. Narasumber dalam rakor ini berasal dari Dinas Pendidikan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo.
Rakor ini mengambil tema “Kita Tingkatkan Kualitas SDM Melalui Sinergi Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dengan Stakeholder”. Tema ini tentu mengajak kita bersama untuk selalu mengutamakan kemitraan atau sinergi antara lintas sektoral dan lembaga.
Kepala Kantor Perpusda Kabupaten Probolinggo Syafi’uddin dalam laporannya mengungkapkan rakor ini bertujuan untuk membangun sinergi dan sinkronisasi program serta mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka pencapaian pembangunan pengembangan budaya baca di Kabupaten Probolinggo. Rakor ini diharapkan bermanfaat baik bagi masyarakat maupun bagi peserta yang mengikuti kegiatan ini.
“Paling tidak setelah mengikuti rakor ini bisa memahami pedoman pengelolaan perpustakaan, mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi di perpustakaan sehingga perpustakaan bisa menjadi sumber informasi, mampu mengembangkan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di perpustakaan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana penunjang layanan perpustakaan,” ungkap Syafi’uddin.
Sementara Asisten Tata Praja Supriadi dalam sambutannya mengajak agar rakor ini mampu menjadi momentum yang baik untuk dapat duduk bersama memadukan pemikiran dalam upaya membangun sinergisitas dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah, khususnya akselerasi pencapaian pembangunan pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan di Kabupaten Probolinggo.
“Hidup cerdas tentu hanya dapat dicapai melalui proses pembelajaran melalui pendidikan sebagai pembentukan karakter. Pembelajaran tersebut tidak hanya diperoleh dari pendidikan sekolah, namun yang lebih penting adalah ketika individu tersebut berada dalam aktifitasnya di masyarakat,” ungkap Supriadi.
Menurut Supriadi, diperlukan ketersediaan sumber-sumber informasi atau bahan bacaan yang dapat diakses dengan mudah dan murah sebagai elemen utama dalam mendorong pendidikan sepanjang hayat. Oleh sebab itu, dalam upaya mendukung pendidikan sepanjang hayat ini, posisi perpustakaan menjadi penting dalam menyediakan dan memfasilitasi transformasi ilmu pengetahuan sebagai insfrastruktur informasi yang berbasis masyarakat.
“Tema semacam inilah yang akan kita tawarkan dan kembangkan dalam upaya mewujudkan hidup cerdas melalui variasi layanan perpustakaan yang dapat diakses dan dijangkau oleh masyarakat luas dengan mudah dan murah sampai ke daerah-daerah,” jelas Supriadi.
Dikatakan Supriadi, sinergis dan kemitraan dalam pencapaian program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan perlu juga ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo maupun lembaga teknis daerah lainnya. Prinsip ini perlu dikedepankan mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana dalam pengembangan perpustakaan serta minat baca yang bersumber dari APBD.
“Perpustakaan umum daerah sebagai instansi pembina semua jenis perpustakaan, maka kebijakan strategis yang ditempuh adalah melalui kebijakan stimulan bantuan sarana prasarana perpustakaan dan mobil perpustakaan keliling kepada perpustakaan di lembaga-lembaga pendidikan,” pungkas Supriadi. (wan)
Reporter : Syamsul Akbar
webterkait : probolinggokab.go.id